Posts

Showing posts from November, 2006

Kesalahan Terbalik

Syahdan, seorang guru mengajar muridnya di suatu Sekolah Dasar. Guru tersebut berkata “Anak-anakku, sekarang kita akan mempelajari sesuatu hal yang perlu kita renungkan. Dalam pelajaran ini, kita akan membuat suatu permainan” “Permainan apa, Bu?” tanya salah seorang murid. ”Permainan sederhana, peraturannya sangat mudah, kalian tinggal menyebutkan benda yang Ibu acungkan” jawab Bu Guru tersebut. ”Ibu membawa penggaris di tangan kanan ibu, dan spidol di tangan kiri ibu. Kalian tinggal menyebutkan apa yang ibu acungkan” jelas Ibu Guru tersebut. ”Gampang khan?” ”Iya, Bu”. Murid-murid tersebut berkoor. Lalu Ibu Guru tersebut mengacungkan satu persatu tangannya. Ketika dia mengangkat tangan kanan, murid-murid dengan serempak menjawab ”Penggaris”, begitupun halnya ketika tangan kiri si Ibu diangkat, murid-murid kembali serempak ”Spidol”. Berulang-ulang Ibu Guru tersebut mengangkat tanganya secara bergantian. ”Nah, anak-anakku kalian bisa dengan mudah khan membedakan penghapus dan spidol?”

Hariwang ku skripsi yeuh...!!

Hariwang ku skripsi yeuh, teu geura anggeus. Teuing dimana “rangkaian” nu geus direncanakeun teh pegatna. Nu jelas, kuring can ngarasa yen skripsi nu geus dikerjakeun ku kuring teh perfect jeung saideal nu diharepkeun. Kahayang mah skripsi teh mendekati atawa sahenteuna cocok keur bacaeun mahasiswa sejen nu keur ngerjakeun skripsi dina waktu ka hareup. Tina segi bahasa mah kuring teu pati hariwang kana skripsi teh da seeutik loba kuring sering nulis sanajan heuheureuyan oge, tapi mun ti segi substansi kuring masih kurang sreg, aya keneh wae rarasaan teh nu kurang. Boh dina data, boh dina keterkaitan unggal paragrapna. Jigana teh penelitian nu geus dilakukeun teh kurang mendalam meureun. Tapi da memang data na ngan sakitu-kituna, ceuk nu boga data teh. Ari partisipasi masyarakat mah ngan pas perencanaan, terus lolobana dina tahap sosialisasi wae. Lamun ningali proses dijieunna hiji peraturan perundang-undangan di Indonesia mah umumna memang kawas kitu. Dilibatkeuna masarakat kana p

Bush (part II)

Ada-ada saja ulah masyarakat Indonesia terkait rencana kunjungan Bush ke Indonesia. Dapat dimaklumi sebenarnya aneka reaksi yang muncul dalam masyarakat itu, karena memang di masa lalu (atau bahkan sekarang juga) ada beberapa kerikil yang menyebabkan buruknya hubungan rakyat Indonesia secara pribadi dengan Amerika Serikat. Buruknya hubungan tersebut memang sebagian besar disebabkan kebijakan politik AS yang dinilai oleh masyarakat Indonesia terlalu menekan dan bahkan menginjak-injak kedaulatan RI sebagai suatu negara merdeka. Isu terorismelah yang disinyalir merupakakan faktor permasalahan utama antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Masing-masing pihak saling menuding teroris, meskipun Amerika sendiri tidak secara eksplisit menyebut Indonesia sarang teroris, tetapi dengan adanya berbagai kejadian teror di Indonesia dan dengan Amerika (yang konon) menjadi negara paling depan dalam memerangi teror itu, secara tidak langsung dalam berbagai forum internasional sering menyebutkan pera

HIDUP TERBALIK

Hidup itu sulit. Hidup menghabiskan banyak waktu, semua akhir minggu, Dan apa yang kau dapatkan pada akhirnya? …Kematian, hadiah yang hebat. Kurasa daur kehidupan itu terbalik. Kau mestinya mati dulu, singkirkan dulu hal itu. Lalu kau tinggal dua puluh tahun di rumah jompo. Kau diusir kalau sudah terlalu muda, Kau mendapat jam emas, lalu bekerja. Kau bekerja empat puluh tahun sampai kau cukup muda untuk menikmati pensiun. Kau kuliah, kau berpesta sampai kau siap untuk SMU, Kau menjadi remaja, kau bermain, kau tak punya tanggung jawab. Kau menjadi anak kecil, kau kembali ke rahim, Kau melewatkan sembilan bulan terakhirmu melayang-layang. Dan kau berakhir sebagai sinar di mata seseorang. [Norman Glass]

Majalengka?? Panas...

Majalengka semakin panas. Itu yang saya rasakan pada liburan lebaran kemarin. Entak kenpa, semakin hari Majalengka malah semakin panas. Padahal letak geografis Majalengka berada bukan di pesisir pantai, namun suhu udara di sana hampir tak jauh beda dengan Kota Surabaya yang memang berada di daerah pantai. Bila kita memasuki daerah Kota Majalengka, hawa terik mulai bisa dirasakan di daerah Tonjong, tepatnya di Pasar Lama yang kini tak terurus dan tak diurus, entah kenapa. Hal ini mungkin disebabkan tidak adanya jalur hijau sama sekali, yang biasanya dapat meneduhkan jalan dan daerah sekitarnya. Orang-orang yang baru pertamakali melewati daerah Pasar Lama pasti bertanya-tanya adakah daerah pantai di sekitar itu, karena suhunya hampi sama dengan Cirebon atau daerah pantai utara lain di Jawa Barat. Cobalah sesekali anda keluar siang hari, sekitar jam 12-14 siang. Dijamin kulit anda akan lebih matang, dan tenggorokan anda tak akan berhenti meminta diisi es. Bila dikaitkan dengan isu pe

SURAT BUAT PAK CAMAT

Argapura, Oktober 2006 Yang terhormat, Camat Argapura Di Kecamatan Argapura Dengan hormat, Terpenuhinya sebagian tuntutan masyarakat atau lebih tepatnya sebagian kecil masyarakat terhadap keberadaan akses jalan yang langsung menghubungkan bagian utara Kecamatan Argapura dengan pusat Kecamatan Argapura, merupakan suatu indikator yang cukup responsif dari pemerintah Kecamatan Argapura. Selama ini, koneksitas antara daerah penghasil pertanian di daerah-daerah Kec. Argapura di lereng Gunung Ciremai masih terkesan tidak terlalu harmonis. Hal tersebut disebabkan diantaranya karena tidak adanya jalan yang menghubungkan daerah penghasil seperti Argalingga, Sukadana, Apuy dsb ke pusat kecamatan Argapura dimana (rencananya) terdapat Pasar Sayur-Mayur. Dan dibangunnya jembatan yang membelah Sungai Cilongkrang seakan menjadi solusi atas permasalahan tersebut. Tetapi faktanya tidak sesederhana itu. Keberadaan jembatan tersebut tidak secara serta merta membuat para petani sayu

ASAL -USUL-USIL: MEMBACA?? EMANG PENTING???

Image
Perintah yang pertamakali diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW adalah membaca. IQRO, begitulah wahyu pertamam yang disampaikan oleh Malaikat Jibril 17 Ramadhan di Gua Hiro. Perintah tersebut diturunkan jauh-jauh hari sebelum ada pemikiran-pemikiran progresif dari para profesor atau ahli pendidikan tentang urgensi membaca dalam kehidupan manusia. Berdasar pada itu, berapa kali dalam hidup kita telah dicekoki bahwa kita harus membaca, berulangkali, bahkan sampai anak-anak kita mendapat penjelasan yang sama dari guru-guru (agama) mereka, sama seperti apa yang dijelaskan oleh guru kita dahulu, bahwa perintah pertamakali adalah membaca. Dan sampai sekarang, membaca adalah suatu hal yang jarang (atau kurang) kita sukai. Kita reduksi pengertian membaca, sehingga yang dimaksud membaca disini adalah secara harfiah membaca. Meskipun sudah jauh-jauh hari pemerintah Indonesia mencanangkan gerakan membaca, namun tampaknya hal ini hanya terkonsentrasi pada beberapa daerah saja, yang tingkat

(BUMERANG) OTONOMI DAERAH

Image
Apakah yang telah didapat dari otonomi daerah? Mungkin pertanyaan itu yang terus mendengung di benak kita. Selepas revisi terhadap UU No. 22 Tahun 1999 dengan diterbitkannnya UU No. 32 tahun 2004, ternyata belum ada perubahan yang siginifikan dalam pembangunan di Majalengka. Proyeksi sebagai Kabupaten berbasis agraris, ternyata masih sebatas wacana yang belum bisa dioptimalkan. Pemberdayaan daerah dengan hasil utama di bidang pertanian seperti yang dimaksudkan, masih sebatas pemberdayaan yang sporadis dan tidak terpadu, belum jelas di mana rangkaian tersebut terputus, tapi yang jelas cita-cita untuk menjadi Kabupaten pemasok hasil-hasil pertanian ibarat jauh panggang dari api. Rendahnya transparansi dan kurangnya kerelaan pemerintah kabupaten untuk mendelegasikan sebagian wewenangnya kepada daerah-daerah (dalam hal ini kecamatan), menjadi salah satu faktor penghambat utama dalam pemberdayaan tersebut. Pemerintah Kabupaten Majalengka memiliki sindrom klasik Indonesia, yaitu terla

Helipad apa perlu?? apa layak??

Seberapa besar pengaruh cakar Amerika Serikat di Indonesia? Itu pertanyaan yang sekarang banyak diajukan oleh orang-orang yang "bersiap" menyambut kedatangan Bush ke Bogor.Ternyata cukup besar, buktinya Presiden kita yang Gagah dan Jenderal sampai mau bersusah payah membuatkan helipad dalam rangka menyambut kedatangan tamu agung negara tersebut. Sebenarnya apa yang menyebabkan Sang Jenderal bersedia payah-payah membuatkan landasan heli untuk Bush??? Apakah karena kepentingan politik luar negeri, ekonomi, atau hanya iktikad baik untuk memuliakan tamu negara tersebut.Masih kita ingat beberapa waktu lalu, pemimpin dari negara yang kurang lebih sama dengan kita (setidaknya dengan mayoritas penduduknya yang muslim), yaitu Iran Mahmoud Ahmadinejad berkunjung ke Indonesia, tidak ada perlakukan khusus bagi dia. Bahkan kalau tidak salah, ketika itu yang menyambutnya pun bukan Sang Jenderal, tetapi Wakilnya. Apakah perbedaan perlakukan tersebut dapat dibenarkan mengingat keduanya adal