Ngompol
-mau tak mau NGOMongPOLitik juga- Politik memang logis saat mengutarakan kepentingan, saat berbicara kapan menjadi kawan dan kapan menjadi lawan, tapi sering tidak logis. Membenarkan segala cara demi tercapai tujuannya, demi tidak tercapai tujuan lawan politiknya. Saat tak punya kelebihan, mengujat lawan tentu jadi pilihan. Karena dalam politik, saat diri sadar tak ada kelebihan, akan lebih baik mendapati lawan memiliki banyak kelemahan. Karena masyarakat juga sudah pandai menilai, tak logisnya politik pun terkadang diputar-putar. Bila dulu, orang yang baik itu hampir pasti benar. Dalam politik, akan menjadi relatif. Orang baik tak selalu benar, karena orang baik pasti ada maunya. Orang benar bisa saja dianggap tak baik, sebab orang benar bukanlah orang yang baik, karena kadang dia tak ada maunya makanya dianggap bukan orang baik. Berputar-putar? Dalam politik, orang mengaji pun kadang dicaci, karena dianggap melakukan pencitraan dengan memanfaatkan ayat-ayat suci. Seme