Liburan di Pusdiklat Megamendung

Tak seperti hari-hari biasanya yang penuh aktivitas, suasana hari Jumat ini sangat lengang. Tak terlihat hiruk-pikuk dan lalu lalang peserta diklat Calon Hakim maupun Pegawai Balitbang Diklat Kumdil lainnya, yang lumrah terjadi dalam hari-hari kerja. Memang tanggal 28 Mei 2010 ini bertepatan dengan hari libur nasional, untuk memperingati Hari Raya Waisak bagi pemeluk Agama Budha. Jauh-jauh hari peserta diklat sepertinya memang sudah merencanakan kegiatan mereka pada hari libur ini. Pada awalnya sebagian besar dari peserta diklat mengharapkan pemindahan hari libur dari Jumat ke hari Sabtu, dengan asumsi bahwa libur mereka agak lebih panjang, dan tidak terhalangi oleh satu hari sebelum akhir pekan. Namun setelah mempertimbangkan berbagai faktor, panitia Diklat menetapkan hari libur tetap tak bisa digeser. Sehingga setelah hari Jumat berlibur, hari Sabtu-nya tetap harus melaksanakan kegiatan seperti biasa.

Akan tetapi hal tersebut tak mengurangi antusiasme peserta diklat kebanyakan, untuk menghabiskan waktu di luar area Balitbang Diklat Kumdil. Bagi mereka yang rumahnya dekat dengan lokasi Pendidikan dan Pelatihan, ataupun yang memiliki keluarga/kerabat di daerah yang dekat dengan Bogor berlibur seakan sia-sia bila tidak pulang atau berkunjung ke sanak keluarga. Sehingga dapat ditebak, suasana di Balitbang Diklat Kumdil, jauh lebih lengang daripada biasanya. Sebagian besar memilih berjalan-jalan di daerah Bogor Kota dan sekitarnya, berbelanja, nonton bareng di bioskop, ke toko buku, atau hanya berkeliling kota tanpa jelas maksud dan tujuannya, sekedar memberikan kesempatan kepada mata dan pikiran untuk bersenang-senang. Sebagian lagi memilih berkunjung ke kerabat terdekat, melupakan sejenak aktivitas yang rutin di lakukan sehari-hari selama masa Pendidikan dan Pelatihan.

Namun ada pula sebagian kecil peserta yang hanya menghabiskan waktu liburnya di asrama Sari. Justifikasi mereka adalah waktu libur memang dimaksudkan untuk istirahat saja. Bisa saja betul, bisa juga hanya pengalihan isu dari keadaan kantong yang kian hari kian mengkerut.

Siang yang cukup panas, membuat para peserta ini hanya menghabiskan waktu di kamar-kamar asrama saja. Menonton tv, bemain game ataupun membalas dendam dengan tidur sepuasnya, berharap energi mereka kembali pulih untuk kembali bergelut dengan buku dan materi yang pasti telah menunggu di hari-hari berikutnya.

Apapun itu, semoga libur kali ini cukup mengosongkan pikiran-pikiran kita yang penuh, agar keesokan harinya bisa terisi kembali degan ilmu-ilmu dan pengalaman-pengalaman baru yang bermanfaat. Semoga.

Comments

Popular posts from this blog

Lalampahan Abah Sastra

Ex Tunc & Ex Nunc

Kota Bandung dan Kota Malang